Wednesday, June 27, 2012

Under, Underan, dan Ngunderan

Bagi sebagian kawan, mungkin kata “under” ini dirasa kata yang hanya terdapat dalam bahasa Inggris saja. Padahal, kata yang yang susunan hurufnya sama persis dengan istilah Inggris dan memiliki arti “bawah” atau semacamnya ini terdapat juga dalam bahasa Jawa.

Terlepas lebih tua mana kata “under” yang terdapat dalam bahasa Inggris dan “under” yang terdapat dalam bahasa Jawa, istilah ini cukup populer di kawasan jalur pantai utara (Pantura) Jawa Tengah.

Adapun padanan arti dalam bahasa Indonesia-nya, istilah yang terdiri dari empat huruf ini belum saya ketahui secara tepat. Namun begitu, keterangan berikut ini bisa digunakan sebagai gambaran bagi sobat-sobat, Jika sobat-sobat mengetahui padanan kata “under” di dalam bahasa Indonesia, silahkan manfaatkan kolom komentar di bawah tulisan ini.

1) Tindakan menyentuh sesuatu dengan telapak tangan atau jemari tangan lantas menggerakkan sentuhan itu sebagaimana arah jarum jam (dari kiri ke kanan). Namun, ada juga yang menggunakan arah berlawanan.
2) Tindakan menekan sesuatu dengan ibu jari atau telunjuk tangan. Tanpa melepas tekanan, ibu jari atau salah satu jari tangan itu diputar-putar sebagaimana cara pertama tadi.
3) Tindakan menekan sesuatu dengan sesuatu yang lain. Selanjutnya, tekanan itu di gerakkan-gerakkan sebagaimana cara pertama tadi.

Kata “under” dalam bahasa Jawa ini biasanya lebih akrab dilakukan oleh orang Jawa dalam dunia pemijatan. Ntah, pijat refleksi, urut, atau lainnya. Semisal. ketika ada seseorang yang jatuh terpeleset dan kepala terbentur pintu. Tentu rasanya sakit dan tak jarang bagian tubuh yang terbentur itu akan membengkak.

Nah, seusai kecelakaan itu, biasanya dianjurkan untuk melakukan tindakan “under” pada bagian yang terasa sakit. Adapun kata kerja yang lebih pas, biasanya, menggunakan kata “Ngunder” atau “under-under”. Adapun arti atau keterangan dari tindakan itu tidak lepas dari tiga keterangan di atas.

Dari kata “under” ini bisa dibedakan berdasarkan status kata-nya, yakni :
Kata Kerja : Under, Ngunder, Under-under, Ngunder-ngunder.
Kata Benda : Underan, under-underan.
Kata Sifat : Ngunderan.

Berikut ini contoh kalimat yang sekiranya dapat membantu pemahaman terhadap kata “under” dan saudara-saudaranya.
A : Waduh… [sambil nyengir dan memegang jidat]
B : Genio, Kang?
A : Sirahku kejeblok blandar omahmu. Kecendeken blandarem iki.
B : Halah…ngerti aku wong cendek yo kowe jelalatan.
A : Asyu! Jeh loru e.
B : Ha…ha.. ha…diunder-under, Kang. Ben ora aboh.
A : Yo, ki wes tak under. Y owes, aku pamit yo…
B : Ha..ha.. ha.. yo, yo, kang. Ati-ati yo..

Monday, June 25, 2012

Iso

Iso dalam bahasa Jawa, memiliki padanan kata dalam bahasa Indonesia :

1) bisa
2) mampu

Makna "bisa", dalam konteks ini serujuk dengan kalimat berikut : Piye, iso dino iki opo ora? Bagaimana, bisa hari ini atau tidak?
Sedikit berbeda dengan makna "bisa" tadi, makna yang menunjuk pada kata "mampu" tampak dalam kalimat berikut :

ngono wae kok ora iso. Payah!

Bitu saja kok tidak bisa. Payah!

Catatan :

Makna dari kata "iso" yang menempel dalam contoh yang kedua tadi sekilas memang bisa saya padankan dengan "bisa" sebagaimana umumnya arti "iso". Namun demikian, karena konteks-nya menunjukkan sesuatu yang "berbeda", maka akan lebih tepat jika kata "iso" dalam contoh yang kedua tadi dipadankan dengan kata "mampu" dalam bahasa Indonesia.

Untuk lebih jelasnya, contoh kalimat yang kedua secara kontekstual, akan saya lengkapi seperti ini.


A : Piye, Kang. Gawean winginane iso sido rampung dino iki po ra?

B : Hmmmm...piye yo.. gawean koh nggonmu wingi iku jebule tabrakan karo gawean liyo sing podho-podho njaluk rampung dino iki e. Padahal mlebune rene ndisik sing iki.

A : Lha njur piye? aku butuh hasil e dino iki e.

B : mmmm... piye yo..?!

A : Halah... ngono wae kok ora iso. payah!

B : Yo ora ngono kang. Aku yo jan-jane butuh leren barang e. Mosok wong nyambut gawe ora leren ambekan barang!

A : hmmm... [meneng karo tolah-toleh marang arah njobo gudang]

B : Yo wes, ngene wae. Butuhmu lak hyo mengko jam-jam papat sorea a?

A : Iyo, piye?

B : Ngko jam-jam siji tak terus no meneh gawean nggonmu iki. Nanging yo radak sabar lan ojo di susu-susu. Soale nak tak kiro-kiro, aku kuat ngrampung no nggomu iki nganti kiro-kiro jam setengah papatan.

A : Yo wes, apik iku. Penting ojo nganti ngluwehi jam setengah limo. Soale barang iki kudu tutuk godang e sing pesen jam limo sore iki.

B : Yo, yo. Tak usahak no kang. Keto'e mentok-mentok e jam papat lah.

A : Yo wes, ngono sek wae yo... aku tak ngrampungke gawean liyo.

B : Yo kang. Matur suwun yo...

A : Yo, yo. Podho-podho. Yo wes, aku pamit sek yo..

B : Yo kang. monggo...monggo...

A : Ayo kang....... [sambil nytarter motor]

B : Nggih-ngih...nderek e.

Ok, sekarang pekerjaan sudah hampir selesai. he..

Piye, iso paham ra? :)

Monday, March 26, 2012

emoh

Emoh dalam bahasa Jawa memiliki persamaan kata dalam bahasa Indonesia yang kurang lebih :

1) Tidak mau
2) Ngga' minat
3) tidak ingin

wonge emoh lungo kerja maneh artinya orangnya tidak mau berangkat kerja lagi

wong = orang
e = nya
lungo = pergi, berangkat
kerja [kerjo] = kerja
maneh atau meneh = lagi

catatan : kata maneh dalam tradisi bahasa Jawa di Pantai Utara sering kali dipersingkat menjadi kata neh. Atau, kata ma-nya diluluhkan. Bagi orang-orang Jawa yang menggunakan kata neh ini mungkin sudah terbiasa atau merasa maklum dalam memahami arti dan konteks kata neh.

Sehingga, kata neh dalam konteks arti lagi -mungkin- hanya merujuk istilah maneh tadi. Jadi, kata neh = maneh.

Saturday, February 18, 2012

duwit

duwit itu ya uang. Atau, alat tukar yang sah dan digunakan di suatu kawasan.

Namun, tembung duwit di sini cara bacanya seolah huruf "i" diganti dengan "e". Mirip saat kita berucap "e" dalam kalimat sate. Kalau diwujudkan dalam teks baca menjadi duwet.

Tapi hati-hati dan bedakan kata ini :
duwit artinya uang, money
duwet artinya buah duet (jenis buah-buahan)

Aku tuku duwet nganggo duwitku dewe
Aku beli buah duwet atau duet dengan uangku sendiri.

Kata duwit ini tergolong dalam bahasa Jawa jenis Ngoko (Ng). Adapun bahasa Jawa jenis Krama (K)-nya adalah nyotro atau arto.

Dados, Duwit, Nyotro, lan arto kui sami mawon. Namung benten anggenipun tumerap ing papan-panggenanipun utawi unggah-ungguhipun. Artinya? sama aja.

adang

Adang itu artinya "memasak".

Bisa juga diartikan : menanak. Tapi tembung adang ini hanya khusus untuk sesuatu yang bisa di makan.

Kalau untuk sesuatu yang hanya bisa diminum, bisanya menggunakan kata godhog (godhok) atau nggodog (nggodok). Artinya merebus.

Aku lagi adang sego telo
Aku baru (sedang) menanak "nasi singkong".

Catatan : nasi singkong ini saya terjemahkan secara apa adanya. Sego = nasi, Telo = singkong (ubi kayu). Maksudnya bukan saya sedang memasak nasi kemudian ditumpangi singkong di atasnya. Namun menanak beras yang ketika sudah setengah matang, diangkat dan dicampuri dengan singkong yang sudah digerok lantas di tanak lagi. [[ kata digerok ini merupakan bentuk pasif dari kata kerja nggerok. Adapun kata bendanya adalah gerok atau gerokan. Gerok atau gerokan ini merupakan semacam alat parut tradisional sekaligus manual. Hasil dari tindakan meng-gerok itu nantinya akan lebih besar-besar, panjang-panjang dan agak kasar. Berbeda dengan alat parut yang sama-sama tradisional-manual namun relatif menghasilkan parutan yang lebih halus. Hmmm.. apa ya, padanan kata gerok yang lebih pas dalam bahasa Indonesia itu? pokoknya begitu lah... he,,,he,, moga paham. Bagi yang mau menambahkan catatan, saya persilahkan. Dengan catatan, dalam bahasa Jawa itu ada alat gerok dan alat parut. Keduanya berbeda meski sama-sama manual-tradisional ]].

Aku lagi nggodok banyu
Aku baru (sedang) memasak air.

--------------

Lagi ngadangke sopo, Yu?
Sedang measakkan siapa, Mbak?

ora adang. namung nggodok banyu kanggo nggawe wedang ngko bengi
Ndak masak. Cuma ngrebus air untuk bikin minuman ntar malam.

Lha arep ono gawe opo?
Emangnya mau ada (sesuatu atau kerjaan) apa?

ora ono opo-opo. mung nggo cawis-cawis bojoku wae. Akir-akir iki wonge kerep nglembur nganti wengi-wengi. [[ mung = namung, nggo = kanggo ]]
Tidak ada apa-apa. Cuma untuk persediaan suamiku aja. (sebabnya) Akhir-akhir ini dia hampir bisa dastikan (kerja) lembur sampai tengah malam.

oh... tak kiro ape ono gawean opo ngono. kok nglembur nganti wengi-wengi gawe opo ?
oh... kirain ada sesuatu apa gitu. (ngomong-ngomong / btw) kok nglembur sampai tengah malam, bikin apa?

Hayo tebak, bikin apa hayo?

abrag atau abrak

Ada yang menyebut bahwa abrag merupakan bahasa Jawa yang tergolong dalam jenis Krama (K) sekaligus Ngoko (Ng). Artinya, tembung (kata) ini merupakan istilah yang elastis. Ia bisa digunakan oleh siapa saja dan untuk siapa saja juga. Mau untuk ayah, boleh. Mau untuk Ibu, boleh. Mau untuk si Adik, juga boleh. Kalau untuk si Dia? Hmmm.. angsal-angsal mawon (boleh-boleh saja).

Tapi diingat y… kata “Abrag” ini juga ada yang menuliskannya menggunakan huruf “K” alias bukan pakai huruf “G”. Jadinya begini: Abrak.

Padanan artinya begini :
1) alat
2) peralatan
3) perkakas
4) barang

Karena arti umumnya sedemikian itu, maka tak jarang kata “abrag” juga diartikan sebagai :
1) barang pecah-belah
2) perabotan rumah tangga
3) peralatan atau perlengkapan kerja

Untuk arti yang lebih jauh lagi, kadang juga diartikan sebagai :
1) bekal makanan
2) pakaian sekaligus asesorisnya
3) sandangan sekaligus makanan
4) sesuatu yang bikin seseorang tampak kerepotan membawanya

Kok nggowo abrakan semunu (semono) akehe ape no ndi leh, Kang?
Kok membawa “abrakan” segitu banyaknya, mau ke mana sih Kang?

Tembung Abarakan ini merupakan kata benda yang mendapat akhiran “an”. Arti katanya menyesuaikan keadaan yang tampak di mata orang yang bertanya. Jika abrakan itu dalam konteks barang pecah belah, artinya seputaran barang pecah belah juga. Misalnya, piring, gelas, panci, tungku, lan sak panunggalane (dan lain sebaginya).

Catatan : kallimat di atas menggunakan dialek Bahasa Jawa yang sering saya temui di kawasan pantai utara (pantura) Jawa. Lebih khusus lagi di daerah Pati. Identitas kata yang khas adalah kata “leh” dan budaya memperpendek istilah. Semisal, kata “ndi” yang berasal dari kata “ngendi” (mana).

Nggowo abrakan adoh-adoh, malah ra kanggo.
Bawa perkakas (dari) jauh-jauh, malahan ngga’ kepake’

Tuesday, February 14, 2012

lali

lali dalam bahasa Jawa memiliki persamaan kata dalam bahasa Indonesia yang kurang lebih :
1) lupa
2) khilaf
3) tidak ingat

saya lupa kalau hari ini harus mengajar
aku lali nak dino iki kudu ngulang

kapok

kapok dalam bahasa Jawa memiliki persamaan kata dalam bahasa Indonesia yang kurang lebih :

1) jera

2) minat tobat

3) kehendak untuk tidak mengulangi lagi

Ada juga istilah kapok atau kapuk yang berarti buah pohon randu. Umumnya digunakan sebagai bahan dasar pembuatan bantal, kasur, kapas, dan semacamnya

Daftar Isi : Kamus Bahasa Jawa-Indonesia ( Terbaru dan Lengkap)

A

B

C

D

E

F

G

H

I

J

K

L

M

N

O

P

Q

R

S

T

U

V

W

X

Y

Z

Kamus Jawa - Indonesia (Z)

sumonggo dipun pilih :


< Y Z


Kamus Jawa - Indonesia (Y)

sumonggo dipun pilih :


< Y Z


Kamus Jawa - Indonesia (X)

sumonggo dipun pilih :


< S T U V W X >


Kamus Jawa - Indonesia (W)

sumonggo dipun pilih :


<< S T U V W X >>


Kamus Jawa - Indonesia (V)

sumonggo dipun pilih :


< S T U V W X >


Kamus Jawa - Indonesia (U)

sumonggo dipun pilih :


< S T U V W X >


Kamus Jawa - Indonesia (T)

sumonggo dipun pilih :


< S T U V W X >


Kamus Jawa - Indonesia (S)

sumonggo dipun pilih :


< S T U V W X >


Kamus Jawa - Indonesia (R)

sumonggo dipun pilih :


< M N O P Q R >


Kamus Jawa - Indonesia (Q)

sumonggo dipun pilih :


< M N O P Q R >


Kamus Jawa - Indonesia (P)

sumonggo dipun pilih :


< M N O P Q R >


Kamus Jawa - Indonesia (O)

sumonggo dipun pilih :


< M N O P Q R >


Kamus Jawa - Indonesia (N)

Mohon Maaf,
untuk sementara, isi dalam halaman ini ditangguhkan.

Kamus Jawa - Indonesia (M)

sumonggo dipun pilih :


< M N O P Q R >


Kamus Jawa - Indonesia (L)

sumonggo dipun pilih :


< G H I J K L >


Kamus Jawa - Indonesia (K)

sumonggo dipun pilih :


< G H I J K L >


Kamus Jawa - Indonesia (J)

sumonggo dipun pilih :


< G H I J K L >


Kamus Jawa - Indonesia (I)

sumonggo dipun pilih :


< G H I J K L >


Kamus Jawa - Indonesia (H)

sumonggo dipun pilih :


< G H I J K L >


Kamus Jawa - Indonesia (G)

sumonggo dipun pilih :


< G H I J K L >


Kamus Jawa - Indonesia (F)

sumonggo dipun pilih :


A B C D E F >


Kamus Jawa - Indonesia (E)

sumonggo dipun pilih :


A B C D E F >


Kamus Jawa - Indonesia (D)

sumonggo dipun pilih :


A B C D E F >


Kamus Jawa - Indonesia (C)

sumonggo dipun pilih :


A B C D E F >


Monday, February 13, 2012

zaman

zaman dalam bahasa Jawa lebih banyak diucapkan dengan memakai kata "J" pada huruf "Z"-nya. Namun begitu, dalam kamus Bahasa Jawa, ada juga yang memasukkan kata ini dalam dafarnya.

Inilah artinya :
1) zaman
2) masa

.................
Zaman wis akhir
Zaman wis akhir
Bumine gonjang
.................

zaman (yang) sudah berakhir
zaman (yang) sudah berakhir
Buminya goncang

ya

ya dalam bahasa Jawa bisa beragam fungsinya. Namun semulanya adalah :
1) iya! [ korban iklan susu neh :) ]
2) benar
3) yes
4) na'am
4) he'em [sambil menganggu'kan kepala]

hemmm...yo...yo...yo... wani piro? =))

xxxx

xxxx sebenearnya bukan bahasa Jawa. Namun bahasa ngga' jelas. artinya?
1) ketikkan kata XXX di search engine aja ya...

Tak ada catatan khusus untuk xxx dalam bahasa Jawa. Tapi banyak juga warga Jawa yang paham apa maksudnya. BenarkaH?

heh...jadi ingat Keoprak Londho kie.

wader

wader juga ada dalam bahasa Jawa. Artinya seperti ini :
1) sejenis ikan yang hidup di air sungai
2) jenis ikan yang berukuran kecil
3) jenis ikan sungai yang biasanya sehabitat dengan ikan Bader.

iwak wader = ikan wader
iwak wader kacangan = ikan wader kacangan

vonis

vonis juga ada dalam bahasa Jawa. Artinya seperti ini :
1) Vonis
2) putusan Hakim pengadilan
3) keputusan
4) ketentuan
5) kesepakatan

Dalam pengucapan lidah Jawa, mungkin akan banyak kita temukan semacam ini: ponis.

utang

utang itu juga bahasa Jawa. artinya seperti ini :
1) hutang
2) pinjam sesuatu dengan perjanjian bahwa pinjaman bakal dikembalikan.

Awas, utang. Bukan kutang. Kalau kutang artinya BH, Bra, Entrok, dan semacamnya.

tuku

tuku itu juga bahasa Jawa. artinya seperti ini :
1) beli

pas nang Pasar Kembang (sarkem) aku tuku kembang
waktu saya di Pasar Kembang (sarkem), aku beli bunga.

Itulah contoh kalimat yang menggunakan kata tuku. Paham, kan?

sapi

sapi. sapi itu artinya....
1) sapi
2) jenis hewan berkaki empat
3) jenis hewan berekor
4) jenis hewan sah untuk dijadikan Kurban menurut umat Islam
5) jenis hewan yang digunakan karapan di Madura


HUMOR FILSAFAT SAPI
-------------------------------------------

Perhatikan premis-premis berikut :

premis 1 : sapi adalah makhluk hidup.
premis 2 : setiap makhluk hidup pasti bernafas.
premis 3 : manusia adalah makhluk hidup yang bernafas.

Kesimpulannya, manusia adalah sapi.

Dosen Filsafat : bener atau salah?
Mahasiswa : swalaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhh!!!!! (kompax tenan)
Dosen Filsafat : kok salah?
Mahasiswa KoplaX : ya, salah pak! (dengan suara tegas)
Dosen Filsafat : ok, kamu. kenapa njawab salah?
Mahasiswa KoplaX : sebentar, Pak. mau SMS ndisik
Dosen Filsafat : (sambil mengernyitkan dahi) kok pake SMS segala? emangnya SMS siapa?
Mahasiswa KoplaX : SMS bapak saya di rumah, Pak.
Dosen Filsafat : kenapa pake minta bantuan bapakmu segala? goblok tenan koe iki.
Mahasiswa KoplaX : sudah, Pak. ini sudah dijawab (sambil menunjukkan layar hape)
Dosen Filsafat : apa jawaban bapakmu?
Mahasiswa KoplaX : siap, Pak. saya baca ya?
Dosen Filsafat : hmmmm..?!
Mahasiswa KoplaX : "waduh, aku ra weruh DOSEN-mu, le. Kandang iki isine ijeh tetep sapi. ra maleh dadi Dosen-mu". Sudah selesai, Pak. Begitulah jawabannya. Dan beginilah jawaban LOGIS-nya.
Dosen Filsafat : dasar bocah edannn!!!!!

rata

rata bisa dipadnkan dengan arti-arti berikut ini:
1) rata
2) sepadan
3) seimbang
4) mulus
5) penuh

Tulisannya memang sama persis dengan edisi yang ada dalam kamus bahasa Indonesia. Namun, kata atau tembung rata ini cara bacanyanya begini: roto. "ro"-nya seperti saat menyebut "ro" dalam kata rokok. "to"-nya seperti saat menyebut kata "to" dalam nama Tora Sudiro.

Kalau ada orang menyebut kalimat raine rata panu itu artinya wajah si dia penuh penyakit kulit yang bernama PANU. Bagaimana dengan dia-nya Anda? he...guyon...

Qur'an

welah.. kategori huruf Q, ternyata dalam bahasa Jawa juga ada. Ini contoh katanya dalam bacaanku : Qur'an. Ya, Qur'an. Artinya tentu begini:
1) Kitab Suci Al-Qur'an
2) kitab sucinya muslimin-muslimat
3) kuran
4) Quran

untuk membaca Al Qur'an bahasa Jawa-nya seperti ini : maca Qur'an atau maos Qur'an.
Kalau saya sedang membeli Al Qur'an begini saja : aku lagi tuku Qur'an atau kulo nembe tumbas Qur'an.
Jika Anda ingin mencuri Al Qur'an, maka beginilah: ampun maling Qur'an, nggeh... mampir mejid mawon :)

Palak

Palak juga ada dalam bahasa Jawa. Bahasa Indonesia-nya begini :
1) linggis
2) alat yang pernah disinggung Presiden Soekarno ketika geger dengan Inggris. Begini kira-kira: AMERIKA kita ...., Inggris kita .... wedeh!
3) Ilmu Falak (ilmu perbintangan)

Terkait kata palak bimakna Falak itu mungkin berkaitan dengan huruf dasar dalam bahasa Jawa yang tidak mengenal huruf "F". Sementara yang dekat dengan huruf "F" adalah "P". Namun, dalam bahasa Jawa yang konon sudah disempurnakan, huruf "F" sekarang ada. Buktinya, ada juga dalam kamus Bahasa Jawa kata-kata macam: forum, fitri, fakultas, de-el-el. Lantas, kenapa untuk menyebut kata "Falak" kok pakai "Palak" segala? bukankah rentan disalah pahami orang lain dengan arti linggis? halah... ra reti aku. wes ngono kui pokoke.

Lain lagi dengan masalah huruf "F", kini ada juga arti yang angker jika didengarkan kepada orang Madura. Mengapa? yah... karena kata "palak" dalam bahasa Madura itu artinya SAMPENYAN JANGAN MACEM-MACEM. he..he.. ente bisa digorok, gan! "palak" tu hampir sepadan dengan "sesuatu" dalam bahasa Madura. Mau tahu "sesuatu" itu apa? halah... ketinggalan kereta! =))

omah

omah juga ada dalam bahasa Jawa. Bahasa Indonesia-nya begini :
1) rumah
2) rumah sederhana
3) rumah: manusia, hewan, Anda, aku, dia

Omah. Omah itu artinya rumah. Meski pada umumnya omah bermakna "rumah manusia", namun ada juga istilah: omah sapi. Artinya, rumah (hewan) sapi alias kandang. Kalau omah tawon maksudnya rumah tawon atau sarang lebah.

nangis

nangis ada dalam bahasa Jawa. Bahasa Indonesianya begini :
1) nangis
1) menangis
1) terisak-isak
1) mengeluarkan air mata karena duka maupun suka

Cara ngucapkan kata nangis dalam bahasa Jawa yang fasih adalah nanges. Lebih fuaaaasih lagi begini: nwwwwwaaaaangis!

Kalau orang yang suka nangis dikatakan cengeng dalam bahasa Indonesia, maka dalam bahasa Jawa dikata: gembeng. Saat berucap "gem" sama dengan ucapan "gem" pada kata gembrot. Saat berucap "beng" sama dengan ucapan "beng" dalam kata bengkel.

wes, hyo.. dadi bocah kui ojo gembeng utawa nangisan.

nangisan berasal dari kata nangisa + an. Artinya suka menangis. Sama persis artinya dengan kata gembeng tadi. Cuma untuk mengatakan cengeng dalam bahasa Jawa itu rasa-rasanya lebih mantep dengan kata gembeng ketimbang nangisan.

melu

melu ada dalam bahasa Jawa. Bahasa Indonesianya begini :
1) ikut
1) ngikut

Kata melu ini tergolong dalam bahasa Jawa Ngoko. Kalau bahasa Jawa Krama Madya-nya adalah tumut. Kalau ndherek ya bahasa Jawa Krama Inggil-nya.

kalo lo pengen ikut gue, ya...mandi dulu. Jawanya begini : lamun kue pengen melu aku, hyo... adus sek.

awas! kalau mau mandi ya mandi, kalau ngga', ya ngga'. Jangan mandi sambil yang ngga'-ngga' :d

lenga

lenga dalam bahasa Jawa memiliki persamaan kata dalam bahasa Indonesia yang kurang lebih :
1) minyak

kalau lengo potro atau lengo liunitu artinya minyak tanah. mmm..potrolium atau petrolium ya..lupa aku. yang pasti itulah yang dimaksud kata potro atau liun tadi.

eh, ada juga yang nyebut minyak tanah itu dengan istilah lengo mambu. Aku sendiri kurang ngerti ini istilah. Mungkin diambil dari bau minyak yang menyengat itu kali ya? hemm? mbuhlah!

beda lagi dengan kata lengo kletik yang artinya minyak goreng. kalau gorengan minyak bahasa Jawanya apa, hya?

eith, hampir lupa. Kata "lenga" tadi cara bacanya "LENGO".

jupuk

jupuk dalam bahasa Jawa memiliki persamaan kata dalam bahasa Indonesia yang kurang lebih :
1) mengambil
2) menarik

Kata jupuk itu sepadan dengan kata njupuk. Artinya tidak jauh berbeda. Hanya kadang, ada juga yang menulis atau mengatakannya dengan mengganti huruf "K" menjadi "X" hingga menjadi jupux atau njupux. jika dikata bakal berbunyi seolah-olah ada huruf "s"-nya. njupuks.

kalau saya sendiri, bentar lagi, ape njupuk bayaran nang nggone juraganku. Artinya, moga nanti saya dapat bonus. he..he...

incer

incer dalam bahasa Jawa memiliki persamaan kata dalam bahasa Indonesia yang kurang lebih :
1) incar
2) bidik dengan salah satu mata dengan sengaja. awas, bukan karena salah satu matanya tidak bisa untuk melihat lho..
3) harapan agar bisa kena atau tepat sasaran

Jika Anda hendak membidik koruptor dengan senapan air miliknya si Adik, mungkin ada baiknya jika Anda mengincar terlebih dahulu. yah, agar bidikan tepat sasaranlah... klepek..klepek... heh..

Oh ya, incar itu memang kata kerja. Namun ada juga kata kerja yang sedang terjadi dengan istilah ngincer. Kalau dipasifkan menjadi diincer. Namun ada juga yang mengatakan dincer (huruf i yang satunya luluh alias takada).

Ok ya, diincer ndisik ben ra luput (diincar dulu biar ngga' meleset)

hasyu

hasyu dalam bahasa Jawa memiliki persamaan kata dalam bahasa Indonesia yang kurang lebih :
1) salah satu kata umpatan yang berasal dari kata "asu". Asu artinya anjing!
2) kata umpatan atau makian yang dibunyikan mendayu bersamaan saat bersin. belum tentu dibunyikan secara keras yang beriring dengan suasana yang angker.

Bagi sebagian orang Jawa yang mengaku sopan ataupun "suci", kata ini merupakan kata jorok bahkan petaka. Namun, karena kita sedang belajar bahasa Jawa, tidak ada salahnya untuk mengetahui semua yang ada. Sebab di sini tidak bertujuan untuk mengajari Anda agar pandai mengumpat atau menjadi pengumpat sejati. Namun hanya untuk memberikan wawasan bahwa kata ini demikianlah kiranya arti. Moga kelak Anda tidak salah paham ketika ada seseorang mengatakan kata ini berikut irama yang ada.

Jangan sampai Anda mengira bahwa kata ini adalah pujian untuk Anda. wah...wah...

gagè

gagè dalam bahasa Jawa memiliki persamaan kata dalam bahasa Indonesia yang kurang lebih :
1) cepat
2) segera
3) lekas

Contoh kalimatnya seperti ini :
koe dikongkon ndang gage lungo nang pasar kembang
artinya : kamu disuruh segera pergi ke pasar kembang

ingat, huruf è pada gagè cara bacanya mirip bunyi e dalam kata bahasa Indonesia: enak, sate, dan lainnya.

Firasat

Firasat dalam bahasa Jawa memiliki persamaan kata dalam bahasa Indonesia yang kurang lebih :
1) Firasat

Secara teks, kata "firasat" ini memang serapan dari bahasa Indonesia. Tentunya jika mengingat bahwa pada dasarnya bahasa Jawa tidak mengenal huruf "F". Namun begitu, kata ini juga pernah saya temukan dalam kamus bahasa Jawa-Indonesia.

Arti yang serupa dengan kata "firasat" adalah kata pirasat. Kata "pirasat" dengan huruf "P" inilah yang selama ini saya saksikan.

èndah

èndah dalam bahasa Jawa memiliki persamaan kata dalam bahasa Indonesia yang kurang lebih :
1) indah
2) rapi
3) bagus

kata kerjanya ngèndahke atau ngèndahake. artinya :
1) mengindakah
2) mengindahi

kalau dipasifkan menjadi dièndahke atau dièndahake. artinya :
1) diindahkan
2) dibaguskan

cara membaca kata "e" dalam kata èndah ini mirip bunyinya saat kita mengatakan "enak" dalam bahasa Indonesia

dhayoh

dhayoh dalam bahasa Jawa memiliki persamaan kata dalam bahasa Indonesia yang kurang lebih :
1) tamu
2) orang yang berkunjung
3) orang lain yang datang ke rumah

kata kerjanya ndhayohi. artinya :
1) bertamu
2) berkunjung

kalau dipasifkan menjadi didhayohake. artinya :
1) ditamukan
2) didatangkan sebagai tamu

Namun begitu, dalam bahasa Jawa zaman sekarang, juga mengenal atau menggunakan kata tamu yang artinya kurang lebih sama dengan dhayoh tadi

dhawuh

dhawuh dalam bahasa Jawa memiliki persamaan kata dalam bahasa Indonesia yang kurang lebih :
1) perintah
2) titah

ndawuhi merupakan kata kerja yang artinya :
1) memperintahahkan
2) menitahkana