Wednesday, June 27, 2012

Under, Underan, dan Ngunderan

Bagi sebagian kawan, mungkin kata “under” ini dirasa kata yang hanya terdapat dalam bahasa Inggris saja. Padahal, kata yang yang susunan hurufnya sama persis dengan istilah Inggris dan memiliki arti “bawah” atau semacamnya ini terdapat juga dalam bahasa Jawa.

Terlepas lebih tua mana kata “under” yang terdapat dalam bahasa Inggris dan “under” yang terdapat dalam bahasa Jawa, istilah ini cukup populer di kawasan jalur pantai utara (Pantura) Jawa Tengah.

Adapun padanan arti dalam bahasa Indonesia-nya, istilah yang terdiri dari empat huruf ini belum saya ketahui secara tepat. Namun begitu, keterangan berikut ini bisa digunakan sebagai gambaran bagi sobat-sobat, Jika sobat-sobat mengetahui padanan kata “under” di dalam bahasa Indonesia, silahkan manfaatkan kolom komentar di bawah tulisan ini.

1) Tindakan menyentuh sesuatu dengan telapak tangan atau jemari tangan lantas menggerakkan sentuhan itu sebagaimana arah jarum jam (dari kiri ke kanan). Namun, ada juga yang menggunakan arah berlawanan.
2) Tindakan menekan sesuatu dengan ibu jari atau telunjuk tangan. Tanpa melepas tekanan, ibu jari atau salah satu jari tangan itu diputar-putar sebagaimana cara pertama tadi.
3) Tindakan menekan sesuatu dengan sesuatu yang lain. Selanjutnya, tekanan itu di gerakkan-gerakkan sebagaimana cara pertama tadi.

Kata “under” dalam bahasa Jawa ini biasanya lebih akrab dilakukan oleh orang Jawa dalam dunia pemijatan. Ntah, pijat refleksi, urut, atau lainnya. Semisal. ketika ada seseorang yang jatuh terpeleset dan kepala terbentur pintu. Tentu rasanya sakit dan tak jarang bagian tubuh yang terbentur itu akan membengkak.

Nah, seusai kecelakaan itu, biasanya dianjurkan untuk melakukan tindakan “under” pada bagian yang terasa sakit. Adapun kata kerja yang lebih pas, biasanya, menggunakan kata “Ngunder” atau “under-under”. Adapun arti atau keterangan dari tindakan itu tidak lepas dari tiga keterangan di atas.

Dari kata “under” ini bisa dibedakan berdasarkan status kata-nya, yakni :
Kata Kerja : Under, Ngunder, Under-under, Ngunder-ngunder.
Kata Benda : Underan, under-underan.
Kata Sifat : Ngunderan.

Berikut ini contoh kalimat yang sekiranya dapat membantu pemahaman terhadap kata “under” dan saudara-saudaranya.
A : Waduh… [sambil nyengir dan memegang jidat]
B : Genio, Kang?
A : Sirahku kejeblok blandar omahmu. Kecendeken blandarem iki.
B : Halah…ngerti aku wong cendek yo kowe jelalatan.
A : Asyu! Jeh loru e.
B : Ha…ha.. ha…diunder-under, Kang. Ben ora aboh.
A : Yo, ki wes tak under. Y owes, aku pamit yo…
B : Ha..ha.. ha.. yo, yo, kang. Ati-ati yo..

Monday, June 25, 2012

Iso

Iso dalam bahasa Jawa, memiliki padanan kata dalam bahasa Indonesia :

1) bisa
2) mampu

Makna "bisa", dalam konteks ini serujuk dengan kalimat berikut : Piye, iso dino iki opo ora? Bagaimana, bisa hari ini atau tidak?
Sedikit berbeda dengan makna "bisa" tadi, makna yang menunjuk pada kata "mampu" tampak dalam kalimat berikut :

ngono wae kok ora iso. Payah!

Bitu saja kok tidak bisa. Payah!

Catatan :

Makna dari kata "iso" yang menempel dalam contoh yang kedua tadi sekilas memang bisa saya padankan dengan "bisa" sebagaimana umumnya arti "iso". Namun demikian, karena konteks-nya menunjukkan sesuatu yang "berbeda", maka akan lebih tepat jika kata "iso" dalam contoh yang kedua tadi dipadankan dengan kata "mampu" dalam bahasa Indonesia.

Untuk lebih jelasnya, contoh kalimat yang kedua secara kontekstual, akan saya lengkapi seperti ini.


A : Piye, Kang. Gawean winginane iso sido rampung dino iki po ra?

B : Hmmmm...piye yo.. gawean koh nggonmu wingi iku jebule tabrakan karo gawean liyo sing podho-podho njaluk rampung dino iki e. Padahal mlebune rene ndisik sing iki.

A : Lha njur piye? aku butuh hasil e dino iki e.

B : mmmm... piye yo..?!

A : Halah... ngono wae kok ora iso. payah!

B : Yo ora ngono kang. Aku yo jan-jane butuh leren barang e. Mosok wong nyambut gawe ora leren ambekan barang!

A : hmmm... [meneng karo tolah-toleh marang arah njobo gudang]

B : Yo wes, ngene wae. Butuhmu lak hyo mengko jam-jam papat sorea a?

A : Iyo, piye?

B : Ngko jam-jam siji tak terus no meneh gawean nggonmu iki. Nanging yo radak sabar lan ojo di susu-susu. Soale nak tak kiro-kiro, aku kuat ngrampung no nggomu iki nganti kiro-kiro jam setengah papatan.

A : Yo wes, apik iku. Penting ojo nganti ngluwehi jam setengah limo. Soale barang iki kudu tutuk godang e sing pesen jam limo sore iki.

B : Yo, yo. Tak usahak no kang. Keto'e mentok-mentok e jam papat lah.

A : Yo wes, ngono sek wae yo... aku tak ngrampungke gawean liyo.

B : Yo kang. Matur suwun yo...

A : Yo, yo. Podho-podho. Yo wes, aku pamit sek yo..

B : Yo kang. monggo...monggo...

A : Ayo kang....... [sambil nytarter motor]

B : Nggih-ngih...nderek e.

Ok, sekarang pekerjaan sudah hampir selesai. he..

Piye, iso paham ra? :)